Hati-Hati, Covid-19 Punya 6 Gejala Tak Biasa yang Patut Diwaspadai

Sejak kemunculan pertamanya di Indonesia, kita sudah mengetahui sederet gejala umum yang dirasakan ketika terinfeksi virus corona. Beberapa gejala umum tersebut adalah batuk, demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Seiring dengan berkembangnya penelitian yang dilakukan, beberapa ahli menemukan adanya gejala-gejala lain yang juga perlu kita waspadai. Gejala covid-19 yang tak biasa ini pun juga seringkali luput dari perhatian, sehingga banyak orang yang tak menyadari bahwa mereka nyatanya sudah terinfeksi. Berikut ini ada 6 gejala covid-19 tak biasa yang harus diperhatikan:

Hilangnya Indra Perasa dan Penciuman

Baru-baru ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memasukkan hilangnya indra perasa dan penciuman (anosmia) ke dalam daftar gejala covid-19. Meski gejala ini umum ditemukan pada penderita alergi atau flu, tetapi anosmia juga menjadi salah satu pertanda masuknya coronavirus di dalam tubuh. Gejala anosmia yang perlu diwaspadai adalah ketika hilangnya pengecap dan penciuman tanpa disertai pilek atau flu.

Timbulnya Bercak atau Ruam Pada Kulit

Mungkin banyak orang yang belum tahu bahwa timbulnya ruam merah atau bercak di kulit adalah salah satu gejala covid-19. Kasus timbulnya ruam-ruam yang terasa gatal ini ditemukanpada beberapa penderita yang telah merasakan gejala laincovid-19.Ruam kulit yang dapat dicurigai sebagai gejala covid-19 adalah lepuh kecil, bercak merah muda atau ungu, benjolan kecil, hingga bintik-bintik merah.

Mual dan Diare

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memang belum memasukkan mual, muntah, dan diare ke dalam daftar gejala, tetapi banyak penderita covid-19 yang mengalami gangguan pencernaan. Gangguan itu berupa rasa mual, pusing, muntah, hilangnya nafsu makan, serta diare. Meski belum tentu terkena covid-19, alangkah baiknya kita tetap waspada dan segera berkonsultasi dengan layanan kesehatan jika mengalami gejala ini.

Kebingungan dan Nyeri Otot

Kelelahan, sakit kepala, maupun nyeri otot adalah gejala ringan yang biasa nampak di awal infeksi. Namun, jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan, gejala berbahaya lain yang akan muncul adalah kebingungan.  Gejala ini disebabkan oleh kurangnya oksigen di otak akibat tekanan darah yang rendah. Kebingungan ini terutama ditemukan pada penderita yang telah berumur lanjut atau lansia.

Pembekuan Darah

Pembekuan darah yang tidak diperlukan bisa memicu komplikasi penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, stroke, hingga penyumbatan arteri di paru-paru. Pembekuan atau penggumpalan darah ini memang jarang ditemui pada pasien covid bergejala ringan. Tetapi, kita harus tetap melakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup yang sehat.

Happy Hypoxia

Meski namanya ‘happy’, namun gejala ini sama sekali jauh dari kesan bahagia. Hipoksia adalah kondisi di mana kadar oksigen dalam tubuh seseorang sangat rendah. Normalnya, kadar oksigen dalam darah berkisar antara 75—100 mmHg, sedangkan penderita hipoksia jauh di bawah angka tersebut. Gejala ini berakibat pada sejumlah penyakit yang menyerang pernapasan; misalnya asma, bronkitis, paru-paru, bahkan jantung dan anemia. Hipoksia juga salah satu penyebab munculnya gejala kebingungan pada sejumlah pasien covid-19.

Untuk meningkatkan awareness, perkaya pengetahuan dengan berita-berita up to date tentang covid-19 di berbagai referensi terpercaya di internet. Lancar berliterasi digital menggunakan koneksi internet dari First Media. Menyediakan speed kencang yang bisa di-upgrade, nikmati pula paket unlimited-nya yang bikin irit biaya. Segera cek dan pilih paketnya di sini.