VSAT - Teknologi Komunikasi Satelit yang Terus Berkembang

VSAT - Teknologi Komunikasi Satelit yang Terus Berkembang

Yuk kita mengenal VSAT, teknologi komunikasi berbasis satelit yang terus berkembang sejak kelahirannya tahun 80-an.

ilustrasi satelit komunikasi

Seperti halnya benda-benda yang menjadi top of mind dan nama merek yang langsung diasosiasikan dengan nama benda, VSAT awalnya adalah merek untuk stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980. Adalah Telecom General, perusahaan telekomunikasi di Amerika Serikat, Telecom General.

Lazimnya, VSAT sering dianggap singkatan dari Very Small Aperture Terminal. Dalam terjemahan bebasnya, VSAT dapat diartikan sebagai suatu terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola berdiameter tertentu. Biasanya diameternya kurang dari 3 meter.

Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner (satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya).

VSAT di Indonesia

VSAT pertama kali di Indonesia digunakan untuk kalangan perbankan, sekitar tahun 1989, saat banyak bank yang membutuhkan sistem komunikasi online untuk operasional unit ATM (Automated Teller Machine). Kalangan perbankan juga memanfaatkan VSAT untuk akses komunikasi operasional kantor cabang dengan kantor pusat.

Satelit komersial VSAT pertama, sekitar tahun 1980-an, menggunakan sistem yang hanya menerima frekuensi C-band yang menggunakan teknologi spektrum lebar. Lebih dari 30.000 unit dengan antena 60 cm berhasil terjual saat itu. Mekanisme frekuensi C  dua arah dikembangkan pada rentang waktu 1984 - 1985 dan berhasil terjual sebanyak 10.000 unit dengan menggunakan Star Topology.

ilustrasi satelit komunikasi

Selain untuk sektor perbankan, teknologi VSAT ini juga banyak digunakan oleh industri eksplorasi dan pengeboran minyak; yang dikembangkan dengan menggunakan frekuensi Ku-band pada awal kemunculannya di awal 80-an. VSAT dengan frekuensi Ku-band ini akhirnya dikembangkan juga untuk keperluan kalangan perusahaan (enterprise).

Implementasi di kalangan enterprise ini lah yang memicu pesat perkembangan teknologi VSAT. Pada tahun 2005, frekuensi Ka-band mulai diaplikasikan untuk penggunaan teknologi VSAT bagi konsumen; dan sampai saat ini jutaan konsumen, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa, telah menggunakan teknologi VSAT berfrekuensi Ka-Band untuk terhubung ke internet.

Layanan VSAT juga saat ini merupakan salah satu solusi produk yang ditawarkan oleh Link Net, dengan keunggulan satelit yang dapat difokuskan di wilayah tertentu dan fungsi multi satelit yang dapat beroperasi serempak.

Bagaimana VSAT bekerja

Bagi masyarakat yang mempunyai TV satelit berlangganan, mungkin tidak asing dengan perangkat VSAT yang biasanya disediakan oleh operator TV berlangganan dan dipasang di perumahan.

Perangkat VSAT biasanya terdiri dari Outdoor Unit, yang biasanya terdiri dari piringan satelit dengan diameter kurang dari 1 meter serta perangkat penerima gelombang (BUC dan LNB), bagian kedua adalah koneksi antara Outdoor Unit dan Indoor Unit yang biasanya berupa kabel fiber atau kabel coaxial, serta bagian ketiga adalah Indoor Unit yang biasanya terdiri dari perangkat ethernet, modem, atau yang lainnya.

Secara umum, cara VSAT bekerja adalah dengan mengkonfigurasikan data melalui hub sebelum ditransmisikan ke satelit geospasial. Bagian satelit akan bekerja sebagai repeater frekuensi. Informasi yang diterima akan dikuatkan dan dikirimkan kembali dengan frekuensi yang lebih tinggi (retransmisi) kembali ke beberapa panel VSAT di Bumi, atau ke hub VSAT. Setelah informasi ditransmisikan, hub di bumi mengontrol seluruh operasi dari jaringan komunikasi tersebut.

foto piringan VSAT

Berbagai tipe VSAT

Sesuai dengan cara kerja frekuensi yang digunakannya, teknologi VSAT secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga: frekuensi satu arah, frekuensi Split-Two-Ways (signal feedback dikirimkan bukan melalui satelit), dan frekuensi dua arah.

Implementasi frekuensi dua arah ini biasanya terbagi menjadi 2 tipe: Star VSAT, dimana gelombang data harus melewati sebuah hub dan kedua adalah Mesh VSAT, dimana gelombang data langsung dipancarkan sesama infrastruktur VSAT.

Jika dilihat berdasarkan spektrum frekuensi yang digunakan, VSAT bisa digolongkan menjadi tiga jenis: VSAT C-Band, VSAT Ku-Band, dan VSAT Ka-Band.

VSAT C-Band banyak digunakan untuk kepentingan operasional perusahaan-perusahaan atau organisasi-organisasi besar mengingat kualitas spektrum VSAT C-Band yang relatif lebih tahan terhadap cuaca sehingga koneksinya bisa lebih stabil. Kekurangan VSAT C-Band adalah penggunaan antena atau piringan satelit yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan spektrum VSAT lainnya.

VSAT dengan spektrum frekuensi Ku-Band penggunaanya lebih luas, kerap juga digunakan untuk para penyedia ISP dan industri telekomunikasi. Sedangkan VSAT Ka-Band banyak digunakan dari sisi terminal pelanggan aplikasi, yang juga mulai diterapkan oleh beberapa perusahaan untuk proyek khusus.

Sebenarnya ada satu jenis lagi spektrum frekuensi VSAT yang saat ini digunakan, yaitu VSAT X-Band. Tapi spektrum frekuensi VSAT ini eksklusif digunakan hanya untuk kepentingan pertahanan dan keamanan di negara-negara maju.

Share :

You might also like :

Cara Membuat Dua Akun WhatsApp dalam Satu Hp, Simpel Banget!
Drakor Misteri yang Menegangkan! Ini Fakta Menarik...
. . .